PAI
2 – B
TAFSIR TARBAWI
DR. K. H. Badruddin H Subky, M.H.I
KEMUDAHAN BELAJAR MENGAJAR Al-QURAN
Al-quran
adalah firman Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw agar bacaannya dijadikan sarana ibadah, difahami, makna yang
terkandung di dalamnya dan diamalkan ajarannya. Allah telah memudahkan kita
untuk belajar Al-quran dengan berbagai metode . Hikmah mempelajari Al-quran
ialah mendapatkan pengetahuan mengenai Al-Quran atau mengetahui apa yang
terkandung di dalamnya, yakni hidayah, hukum, rahasia dan hikmahnya.
Berdasarkan firman Allah dalam ayat Al-Quran di bawah ini.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS Al-Qamar: 17)
فَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ
الْمُتَّقِينَ وَتُنْذِرَ بِهِ قَوْمًا لُدًّا
Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan
bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada
orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada
kaum yang membangkang. (Q.S Maryam : 97)
يُؤْتِي
الْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا
كَثِيرًا وَمَايَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ
“Allah menganugerahkan
al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang al-Qur’an dan as-Sunnah) kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al-Hikmah, dia benar-benar
telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah
yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (Al-Baqarah: 269).
Berdasarkan
ayat di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga pembahasan yang harus dibahas
yaitu, Bagaimana Al-Quran menarik umat muslim untuk mempelajarinya? Metode
belajar Al-Quran? Apa hikmah memahami Al-Quran?
B. PEMBAHASAN
1.
Cara
menarik umat muslim untuk belajar Al-Quran
Al-Quran
adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad Saw sebagai
mu’jizat yang menerangkan kepada manusia tentang jalan kehidupan yang
diridhoi-Nya. Dengan cara memahami Al-Quran sesuai dengan konteksnya. Dengan
menetapkan Al-Quran adalah dokumen untuk manusia, sebagai petunjuk Allah, dan
tujuan Al-Quran. [1]
Sesuai dengan sabda Rasulullah yang dikutip H.Ramlan Mardjoned dalam bukunya Akhlaq
Belajar dan Mengajar Al-Quran yaitu:
خيركم من تعلم القران و علمه (رواه البخا ري )
“Orang yang
paling baik diantara kamu adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Quran”.
(HR. Bukhari)
Dan
Allah telah memudahkan Al-Quran dan Allah mudahkan artinya, bahkan Allah penuhi
Al-Quran itu dengan bermacam-macam pelajaran dan nasehat, supaya diambil
pelajaran, mana saja yang dikehendaki dan diperhatikan oleh orang yang mau
memperhatikan.[2]
2.
Metode
belajar Al-Quran
Di
turunkan Al-Quran dengan bahasa Nabi Muhammad Saw artinya dengan bahasa arab,
supaya dapatlah bangsa arab yang beliau datangi itu faham.dan sekarang sudah 15
abad Al-quran trun dan sudah 15 abad Nabi Muhammad Saw wafat tetapi bahasa arab
Al-Quran tidak berubah sedikit pun.[3]
Dan sekarang ini banyak sekali metode yang ditemukan untuk pembelajaran membaca
Al-Quran mulai dari Al-Baghdadi, Qiraati, Al-Barqi, Iqro’, Insani, Tartila dan
lainnya yang dapat mempermudah pembelajaran membaca Al-Quran dengan cepat.
Cepat yang dimaksud yaitu cepat membaca huruf Al-Quran dengan menggunakan
metode Qiraati. Metode Qiraati adalah suatu model belajar membaca Al-Quran yang
secara langsung yang dikutif oleh Zarkaisy dalam bukunya Pelajaran Ilmu Tajwid.[4] Metode Al-Baghdadi adalah metode tersusun
(tarkibiyah) dan merupakan proses ulang atau lebih dikenal dengan metode alif,
ba’, ta’. Metode ini metode paling lama muncul di Indonesia. Metode Iqra’
adalah metode dengan cara memperkenalkan huruf hijaiyah awal hingga akhir dengan menggunakan harakat.[5]
Dan Allah telah mempermudah umat-Nya
untuk mempelajari Al-quran seperti apa yang telah di jelaskan di atas dengan
bahasa kita seperti firman Allah dalam surah Ad-Dukhaan ayat 58:
نَفَإِنَّمَا يَسَّرْنَاهُ بِلِسَانِكَ
لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُو
58. Sesungguhnya Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu supaya mereka
mendapat pelajaran.
3.
Hikmah
Memahami Al-Quran
Allah
SWT memberi hikmah dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada siapa saja yang
dikehendaki Allah. Menurut Ahmad Mustafa Al-Maragi yang dikutip dalam bukunya
Tafsir Al-Maragi bahwa yang dimaksud hikmah dalam ayat ini ialah, pengetahuan
mengenai Al-Quran atau mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, yakni
hidayah, hukum, rahasia dan hikmah.[6]
Menurut Prof. DR. Hamka yang dikutip dalam bukunya Tafsir Al-Azhar Juzu III .
Ibnu Abbas mengatakan:
الحكمة هو افقه في القران
“Hikmah itu adalah kesanggupan memahamkan Al-Quran”
Artinya
bila seseorang sudah dapat memahamkan (memfiqihkan) dari dalam Al-Quran mana
yang hudan (petunjuk) dan mana yang hukum, mana yang disuruh (wajib) dan apa
sebab wajibnya dan mana yang dicegah (haram) dan apa yang disegah, lalu dapat
membandingkan atau mengqiyaskan yang furu’ (cabang) kepada yang ashal (pokok),
itulah dia orang yang diberi hikmah.[7]
C. KESIMPULAN
1.
Al-Quran
adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad Saw sebagai
mu’jizat yang menerangkan kepada manusia tentang jalan kehidupan yang
diridhoi-Nya.
2.
Di
turunkan Al-Quran dengan bahasa Nabi Muhammad Saw artinya dengan bahasa arab, metode
pembelajaran membaca Al-Quran mulai dari Al-Baghdadi, Qiraati, Al-Barqi, Iqro’,
Insani, Tartila dan lainnya yang dapat mempermudah pembelajaran membaca
Al-Quran dengan cepat.
3.
Hikmah
mempelajari Al-Quran adalah mengetahui pengetahuan mengenai Al-Quran atau
mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, yakni hidayah, hukum dan rahasia.
[1]
Drs. Abuddin Nata, M.A. Al-Quran dan
Hadits cetakan kedua, penerbit PT Raja Grafindo Persada, thn 1993 M
[2]
H.Ramlan Mardjoned, Akhlaq Belajar
dan Mengajar Al-Quran, penerbit LPPTKA-BKPRMI, thn 1994 M, hal 37
[3]
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar,
cetakan kedua, penerbit Surabaya, thn
1982 M
[4]
Zarkaisy, D.S. Pelajaran Ilmu Tajwid
Praktis, penerbit Semarang Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudatul Mujawidin, thn
1989 M
[5]
Baidan Nashruddin, Metodologi
Penafsiran AL-Quran, penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta, thn 2005 M
[6]
Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir
Al-Maragi juz III, cetakan kedua, penerbit PT. Karya Toha Putra Semarang, thn
1993 M, hal 75
[7]
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Juzu’ III,
cetakan pertama, penerbit Pustaka Panjimas, thn 1996 M, hal 53-54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar